SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE
PENGANTAR
WEB SCIENCE
DOSEN
:
BUDI UTAMI FAHNUN
DISUSUN
OLEH :
VALENTINUS
ANDRIAN
57418194
2IA19
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Saya mengucapkan syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Informatika kesehatan
dengan judul “SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE”.
Saya tentu menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah
ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Bekasi,27 Juli 2020 Dosen
Program Pengantar Web Science Budi Utami Fahnun
Daftar Isi
1.1 Latar Belakang
………………………………...………….…………………………………….….4
1.2 Perumusan Masalah……..…...……………….……………………………………………………4
1.3 Tujuan…..……………………………………….…………………………………………….…….4
2.1 Pengertian
SDLC
2.2 Tahapan
SDLC
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Perkembangkan teknologi seperti
sekarang ini sangat bermanfaat dan telah mengalami perkembangan sangat pesat
khususnya dalam bidang informatika. Dimana dengan perkembangan ini, bidang
informatika tidak lagi hanya menghasilkan pengembangan program perangkat lunak
saja, tetapi juga dapat menghasilkan pengembangan dalam bidang permodelan yang
bersifat komplek dan menyeluruh.
Pembuatan sebuah perangkat lunak yang baik
haruslah memiliki teknik analisa kebutuhan dan teknik permodelan yang baik
pula. Hal tersebut dimaksudkan agar terwujudnya suatu perangkat lunak yang baik
dan bermanfaat. Dengan hal tersebut maka perlulah suatu pengenalan mengenai
permodelan dalam suatu pembangunan suatu Perangkat Lunak (Software).
Terdapat banyak permodelan mengenai pembangunan suatu Perangkat lunak seperti
SDLC.
1.1. Perumusan
Masalah
Dari pemaparan latar belakang
diatas, maka dapat diambil perumusan masalah yaitu menganalisa mengenai
pengertian SDLC serta tahapan-tahapan yang ada di dalam SDLC.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah
ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui
penjelasan SDLC
2. Mahasiswa dapat mengetahui SDLC
yang sesuai di zaman modern ini
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
SDLC
(Systems Development Life Cycle)
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup
Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses
pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang
digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya
merujuk pada sistem komputer atau informasi.
SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk
mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap:
rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi
(implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam
rekayasa perangkat lunak angsyat Ä, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat
lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja
untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak.
Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang
paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem
tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life
cycle using prototyping), dan siklus hidup
sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).
2.2
Tahapan SDLC
Setiap pengembang mempunyai
strategi yang berlainan, namun demikian pada dasarnya siklus hidup pengembangan
sistem informasi terdapat 5 (lima) tahapan, yaitu ;
1. Perencanaan Sistem (Systems
Planning)
2. Analisis Sistem (System
Analysis)
3. Perancangan Sistem (System Design)
4. Implementasi Sistem (System
Implementation)
5. Penggunaan sistem (System
Utilization)
2.1 Tahap
Perencanaan Sistem (Systems Planning)
Perencanaan sistem merupakan tahap
paling awal yang memberikan pedoman dalam melakukan langkah selanjutnya. Perencanaan
sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan
dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan system ini serta untuk
mendukung operasinya setelah diterapkan.
Perencanaan sistem dapat terdiri dari
perencanaan jangka pendek meliputi periode 1 sampai 2 tahun dan perencanaan
jangka panjang meliputi periode sampai dengan 5 tahun. Perencanaan sistem
biasanya ditangani oleh staff perencanaan sistem, bila tidak ada dapat juga
dilakukan oleh departemen sistem. Proses
Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama yaitu :
a. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan
oleh staff perencana sistem.
b. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan
dikembangkan dan dilakukan oleh komite pengarah.
c. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem.
c. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem.
2.2 Tahap
Analisis Sistem (System Analysis)
Analisis Sistem dapat
didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Langkah-langkah di dalam tahap
analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam
mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan
sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih
terperinci. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang
harus dilakukan oleh Analis Sistem yaitu:
a. Identify, yaitu mengidentifikasikan
masalah, mengindentifikasikan penyebab masalah, mengidentifikasikan titik
keputusan, mengidentifikasikan personil-personil kunci.
b. Understand, yaitu memahami
kerja dari sistem yang ada, menentukan jenis penelitian, merencanakan jadwal
penelitian, mengatur jadwal wawancara, mengatur jadwal observasi, mengatur
jadwal pengambilan sampel, membuat penugasan penelitian, membuat agenda
wawancara, mengumpulkan hasil penelitian.
c. Analyze, yaitu menganalis sistem,
menganalisis kelemahan sistem; menganalisis kebutuhan Informasi pemakai /
manajemen.
d. Report, yaitu membuat laporan
hasil analisis yang tujuan untuk memberi laporan bahwa analisis telah selesai
dilakukan, meluruskan kesalahan-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan
dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen,
meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen, meminta
persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.
2.3
Perancangan Sistem (System Design)
Setelah tahap analisis sistem
selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas
apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk
memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan
sistem (system design). Tahap perancangan sistem ini mempunyai tujuan
utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, untuk memberikan
gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer
dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Tahap perancangan sistem merupakan
tahap penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Untuk sistem
berbasis komputer biasanya dalam rancangan ada spesifikasi jenis peralatan yang
akan digunakan. Adapun langkah-langkah dalam tahap perancangan sistem ini
meliputi:
a. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci:
analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru
dengan alat-alat yang telah dijelaskan dalam modul teknis. Penggambaran
dilakukan dari yang besar dan secara bertahap secara rinci dengan pendekatan
top-down dan ini biasanya dilakukan untuk rancangan terstruktur (structured
design).
b. Mengidentifikasikan berbagai alternatif
konfigurasi sistem: analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merk
atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem
untuk menyelesaikan pemrosesan.
c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi
sistem: analis bekerja bersama manajer mengevaluasi berbagai alternatif dan
dipilih yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan
kendala-kendala yang ada.
d. Memilih konfigurasi yang terbaik : analis
mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dengan menyesuaikan kombinasi
peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah
dianalisis kemudian direkomendasikan kepada manajer untuk disetujui.
Persetujuan dilakukan oleh Komite pengarah.
e. Menyetujui usulan penerapan : analisis
menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang
harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem: jika
keuntungan dari sistem melebihi biayanya, penerapan akan disetujui.
2.4 Tahap
Implementasi Sistem (System Implementation)
Setelah dianalisis dan dirancang
secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya sistem
untuk diimplementasikan. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan
sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis
kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi.
Implementasi sistem merupakan
kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sumberdaya fisik dan konseptual
yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun langkah-langkah dalam tahap
ini meliputi:
a. Merencanakan penerapan: sebelum sistem baru
digunakan, manajer dan spesialis informasi memahami dengan baik pekerjaan yang
diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem.
b. Mengumumkan penerapan: proyek penerapan
diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti penelitian sistem.
Tujuannya untuk menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan
sistem baru dan meminta kerjasama pegawai.
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras:
rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer
yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request
for proposal (RFP).
d. Mendapatkan sumberdaya perangkat lunak: dapat
membuat sendiri oleh programmer dari dokumen yang disiapkan analis sistem atau
menggunakan perangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software).
e. Menyiapkan database: DBA bertanggungjawab untuk
semua kegiatan yang berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan
database.
f. Menyiapkan fasilitas fisik: fasilitas di sini
adalah lantai yang ditinggikan, pengendalian suhu ruangan dan kelembaban
khusus,keamanan, peralatan pendeteksi api dan pemadam kebakaran, dsb.
g. Mendidik peserta dan pemakai: baik peserta
(operator pemasukan data, pegawai coding, dan administrasi) dan pemakai harus
dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan sebaiknya setelah siklus
hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
h. Masuk ke sistem baru: proses menggantikan sistem
lama ke sistem baru disebut cutover. Ada 4 pendekatan dasar:
percontohan (pilot project), serentak, bertahap, dan paralel.
2.5 Penggunaan
sistem (System Utilization)
Pada tahap ini terdiri dari 3
yaitu:
a. Menggunakan sistem. Pemakai menggunakan sistem
untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
b. Audit sistem. Penelitian apakah sistem baru
memenuhi kriteria kinerja. Studi ini disebut “penelaahan setelah
penerapan” (postimplementation).
c. Memelihara sistem. Selama manajer menggunakan
sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan
yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem. Ada tiga alasan
untuk pemeliharaan: Memperbaiki kesalahan, menjaga kemutakhiran sistem dan
meningkatkan sistem.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SDLC
merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan dan langkah
langkah dalam tahapan tersebut untuk memproses perkembangannya. Ada 5 tahapan
yaitu :
1. Perencanaan Sistem (Systems
Planning)
2. Analisis Sistem (System
Analysis)
3. Perancangan Sistem (System Design)
4. Implementasi Sistem (System
Implementation)
5. Penggunaan sistem (System
Utilization)
SARAN
Dalam membangun
perangkat lunak sebaiknya ketahui terlebih dahulu pengembangan system informasi
SDLC dalam pembuatan perangkat lunak agar mendapatkan hasil yang baik dan
bermanfaat.
DAFTAR
PUSTAKA
https://salamadian.com/sdlc-system-development-life-cycle/
https://sanitadazira.wordpress.com/2018/11/10/model-model-sdlc-system-development-life-cycle/
Komentar
Posting Komentar