Televisi Analog dan Televisi Digital



TELEVISI

Image result for televisi


Televisi berasal dari 2 (dua) kata, yaitu jauh, dan visi (Latin) yang berarti citra/gambar.Jadi secara utuh, televisi dapat diartikan sebagai suatu sistem penyajian gambar berikut suara dari suatu tempat yang berjarak jauh.


Istilah televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris pada taggal 25 Agustus 1900.




Sejarah Penemuan Televisi dan Perkembangannya


Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Sejak ditemukannya hukum gelombang elektromagnetik tersebut, penemuan dasar-dasar rangkaian televisi berkembang pesat yang secara beurutan adalah sebagai berikut :

1. Pada tahun 1876, George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat gelombang listrik. Kemudian oleh Eugen Goldestein,tembakan sinar pada  selenium camera yang ditemukan oleh George Carey tersebut dinamakan sinar katoda, karena dapat menembakkan gelombang sinar dalam tabung hampa tanpa hampa.


2. Pada tahun 1884, Paul Nipkov, seorang Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.

3. Pada tahun 1888, Freidrich Reinitzeer, seorang ahli botani dari Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD sendiri baru
dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.

4. Pada tahun 1897, Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan
ilmuwan Jerman yang bernama Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dasar televisi layar tabung.

5. Pada tahun 1907, Campbell Swinton dan Boris Rosing
percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.

6. Pada tahun 1927, Philo T. Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat berhasil mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.

7. Pada tahun 1929, Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.

8. Pada tahun 1940, Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.

9. Pada tahun 1958, sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang sebagai tampilan pada televisi dikemukakan Dr. Glenn Brown

10. Pada tahun 1964, Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertama kali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow langkah ini dilanjutkan oleh Larry Weber.

11. Pada tahun 1967, James Fergason menemukan teknik yaitu layar LCD yang lebih praktis.

12. Pada tahun 1968, layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga yang dipimpin George Heilmeier.

13. Pada tahun 1975, Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.

14. Pada tahun 1979, para ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru Organic Emiliting Diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televise OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.

15. Pada tahun 1981, stasiun televisi Jepang NHK mendemontrasikan teknologi HDTV dengan resolusi sampai 1.125 garis.

16. Pada tahun 1987, Kodak mematenkan temuan OLED sebagai Peralatan display pertama kali

17. Pada tahun 1995, setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian mengadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.

18. Pada dekade 2000, masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.






Apa yang dimaksud dengan Televisi berbasis analog?

televisi analog yang mengkode informasi gambar dengan memvariasikan voltase
dan frekuensi dari sinyal. Sinyal video analog yang ditampilkan
pada pesawat televisi ini ditransmisikan melalui kabel atau pancaran udara, yang merupakan hasil dari berbagai bentuk gelombang continue. Nilai sinyal tersebut pada saat tertentu berada dinilai maksimum dan minimum.




Ada 3 standar system penyiraran televisi yang popular di seluruh dunia dalam hal scanning lines-nya, dan yang kita kenal sampai saat ini, yaitu ;


  • NTSC ( National Television Standarts Committee )
  • PAL (Phase Altenating by Line)
  • SECAM ( Sequential Couleur Avex Memoire)




Apa yang dimaksud dengan Televisi berbasis digital?

Televisi Digital adalah televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal ke pesawat televisi.






Televisi berbasis Analog


   Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali mendorong transformasi teknologi televisi analog ke televisi digital. Pemerintah ingin mengalihkan ke televisi digital agar pemanfaatan frekuensi dapat lebih efisien.

“Teknologi televisi analog yang sekarang digunakan stasiun televisi nasional, menghabiskan sumber daya yang besar pada spektrum 700 MHz. Oleh karena itu, pemerintah ingin mengalihkan ke televisi digital agar pemanfaatan frekuensi dapat lebih efisien,” kata Asdep 

Koordinasi Informasi Publik dan Media Massa Kedeputian Bidang Kominfotur Kemenko Polhukam, Muztahidin dalam rapat koordinasi membahas Progres Penyelesaian Proses Migrasi Sistem Penyiaran Analog ke Ditigal di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Menurut Muztahidin, terjadinya migrasi dari era penyiaran analog menuju era penyiaran digital, akan mendorong tersedianya saluran siaran yang lebih banyak, sehingga membuka peluang lebih luas bagi para pelaku penyiaran dalam menjalankan fungsinya dan dapat memberikan peluang lebih banyak bagi masyarakat luas untuk terlibat dalam industri penyiaran ini.

“Oleh karenanya, digitalisasi merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari. Meskipun saat ini masih terkendala terutama karena belum selesainya revisi UU Penyiaran kita,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Televisi Digital Siaran Indonesia Eris Munandar mengatakan, manfaat TV Digital di era perkembangan informasi teknologi saat ini yaitu kualitas siaran TV digital lebih bagus dari TV analog, dapat menjangkau seluruh wilayah NKRI lebih mudah karena terrestrial di tiap kabupaten/kota dan desa, mendukung industri Generasi Ke-4 yang berbasis teknologi digital dan sekaligus mendukung ekonomi digital untuk mewujudkan Indonesia negara industri digital terbesar di Asia tahun 2020.

“Mendukung peningkatan pendapatan negara yang sangat signifikan melalui digital dividen yang ditinggalkan penyiaran TV Analog setelah Analog Switch Off bermigrasi ke penyiaran TV Digital,” kata Eris.





Perbedaan Televisi Analog dengan Televisi Digital


§  Sinyal

Sebelum saya jelaskan tentang perbedaan sinyal analog dan digital. Saya jelaskan terlebih dahulu bahwa sinyal analog dan juga sinyal digital itu merupakan sebuah bagian yang terdapat di dalam komunikasi data. Dan pada komunikasi data tersebut merupakan satu bagian dari jaringan yang ada dalam komputer. Salah satu perbedaan yang dapat dilihat sangat jelas dari sinyal analog dan sinyal digital adalah dilihat dari segi bentuknya.
Sinyal analog memiliki bentuk yang menyerupai sebuah gelombang, sedangkan sinyal digital itu sendiri memiliki bentuk berupa pulsa dan bentuk dari sinyal digital itu sendiri dapat mengalami perubahan secara tiba tiba. Itu adalah salah satu perbedaan sinyal analog dan sinyal digital yang sangat amat jelas, sebetulnya masih banyak lagi perbedaan dari kedua jenis sinyal tersebut yang mungkin akan saya jelaskan kembali pada kesempatan berikutnya.


§  Kualitas gambar dan suara

Siaran televisi digital terestrial menyajikan gambar dan suara yang jauh lebih stabil dan resolusi lebih tajam ketimbang analog. Hal ini dimungkinkan oleh penggunaan sistem Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) yang mampu mengatasi efek lintas jamak (multipath). Pada sistem analog, efek lintasan jamak menimbulkan echo atau gaung yang berakibat munculnya gambar ganda (seakan ada bayangan).
Penyiaran televisi digital menawarkan kualitas gambar yang sama dengan kualitas DVD, bahkan stasiun-stasiun televisi dapat memancarkan programnya dalam format 16:9 (layar lebar) dengan standar Standard Definition (SD) maupun High Definition (HD). Kualitas suara pun mampu mencapai kualitas CD Stereo, bahkan stasiun televisi dapat memancarkan suara dengan Surround Sound (Dolby DigitalTM).


§  Tahan perubahan lingkungan

Siaran televisi digital terestrial memiliki ketahanan terhadap perubahan lingkungan yang terjadi karena pergerakan pesawat penerima (untuk penerimaan mobile TV), misalnya di kendaraan yang bergerak, sehingga tidak terjadi gambar bergoyang atau berubah-ubah kualitasnya seperti pada TV analog saat ini.


§  Tahan terhadap efek interferensi

Teknologi ini punya ketahanan terhadap efek interferensi, derau dan fading, serta kemudahannya untuk dilakukan proses perbaikan (recovery) terhadap sinyal yang rusak akibat proses pengiriman atau transmisi sinyal. Perbaikan akan dilakukan di bagian penerima dengan suatu kode koreksi error (error correction code) tertentu.








































Sumber :




Komentar