ILMU PENGETAHUAN
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Sedangkan pengetahuan
merupakan segala sesuatu yg diketahui ; kepandaian. Selain itu, teknologi
memiliki arti metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan
terapan. Maka dapat disimpulkan,Ilmu pengetahuan adalah Sekumpulan proposisi
sistematis yang terkandung dalampernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri
pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya
(verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum (Communality, The Liang
Gie, 1991).
Teknologi adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang
distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
KEMISKINAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemiskinan memiliki
arti situasi penduduk atau sebagian penduduk yg hanya dapat memenuhi makanan,
pakaian, dan perumahan yg sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat
kehidupan yg minimum. Ini dapat diartikan Kemiskinan lazimnya dilukiskan
sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat
berteduh, dan lain-lain.
SIKAP YANG ILMIAH TEKNOLOGI
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh
setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya (memelajari, meneruskan,
menolak/menerima serta mengubah/menambah suatu ilmu). Untuk mencapai suatu
pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah,
yang meliputi empat hal yaitu :
- Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif .
- Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
- Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
- Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Beberapa sikap ilmiah lainnya dikemukakan oleh Mukayat
Brotowidjoyo (1985) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan
masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
- Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
- Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
- Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
- Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
- Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
- Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
PENGERTIAN TEKNOLOGI
Teknologi berasal dari Bahasa Perancis yaitu “La
Teknique“ yang dapat diartikan dengan Semua proses yang dilaksanakan dalam
upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional.Teknologi juga berarti
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
CIRI-CIRI TEKNOLOGI BARAT
1. Serba intensif dalam segala hal, seperti modal,
organisasi, tenaga kerja dan lain-lain, sehingga lebih akrab dengan kaum elit
daripada dengan buruh itu sendiri.
2. Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat
melestarikan sifat kebergantungan.
3. Kosmologi atau pandangan teknologi Barat adalah:
menganggap dirinya sebagai pusat yang lain.
ILMU PENGETAHUAN,TEKNOLOGI,DAN NILAI
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki 3 (tiga) komponen
penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya dimana ketiganya erat kaitannya
dengan nilai moral yaitu:
1. Ontologis (Objek Formal Pengetahuan)
Ontologis dapat diartikan hakikat apa yang dikaji oleh
pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek
penelaahannya
2. Epistemologis
Epistemologis seperti diuraikan diatas hanyalah merupakan
cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh
pengetahuan.
3. Aksiologis
Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau
fungsi dari ilmu pengetahuan.Kaitan ilmu dan teknologi dengan nilai moral,
berasal dari ekses penerapan ilmu dan teknologi sendiri.
Dalam hal ini sikap ilmuwan dibagi menjadi dua golongan:
1. Golongan yang menyatakan ilmu dan teknologi adalah
bersifat netral terhadap nilai-nilai baik secara ontologis maupun aksiologis,
soal penggunaannya terserah kepada si ilmuwan itu sendiri, apakah digunakan
untuk tujuan baik atau buruk. Golongan ini berasumsi bahwa kebenaran itu
dijunjung tinggi sebagai nilai, sehingga nilai-nilai kemanusiaan lainnya
dikorbankan demi teknologi.
2. Golongan yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi itu
bersifat netral hanya dalam batas-batas metafisik keilmuwan, sedangkan dalam
penggunaan dan penelitiannya harus berlandaskan pada asas-asa moral atau
nilai-nilai. Golongan ini berasumsi bahwa ilmuwan telah mengetahui ekses-ekses
yang terjadi apabila ilmu dan teknologi disalah gunakan.
Nampaknya ilmuwan golongan kedua yang patut kita masyarakatkan
sikapnya sehingga ilmuwan terbebas dari kecenderungan “pelacuran” dibidang ilmu
dan teknologi dengan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
KEMISKINAN
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada dibawah
garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh (Emil Salim, 1982).
Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
1. Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah,
modal, ketrampilan, dll.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset
produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau
modal usah.
3. Tingkat pendidikan yang rendah, tidak sampai tamat
sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan.
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
(serabutan) berusaha apa saja.
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak
mempunyai ketrampilan.
FUNGSI KEMISKINAN
Menurut teori Fungsionalis dari Statifikasi (tokohnya
Davis), kemiskinan memiliki sejumlah fungsi yaitu:
1. Fungsi Ekonomi
Penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu menimbulkan dana
sosial, membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas (masyarakat
pemulung).
2. Fungsi Sosial
Menimbulkan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan,
sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi
kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
3. Fungsi Kultural
Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber
inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama
manusia.
4. Fungsi Politik
Berfungsi sebagai kelompok gelisan atau masyarakat marginal
untuk musuh bersaing bagi kelompok lain.
Walaupun kemiskinan mempunyai fungsi, bukan berarti
menyetujui lembaga tersebut. Tetapi karena kemiskinan berfungsi maka harus
dicarikan fungsi lain sebagai pengganti.
sumber:
Komentar
Posting Komentar