Pengertian Individu
adalah organisme tunggal contohnya, untuk seekor
tikus, seorang manusia, sebatang pohong jambu, dan sebatang pohon kelapa.
Pengertian Pertumbuhan
Secara generalisasi, pertumbuhan adalah proses pertumbuhan
ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible (tidak dapat
dibalik)karena adanya pembesaran dan pertambahan jumlah sel akibat adanya
proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapa dinyatakan seccara kantitatif karena
pertumbuhan dapat diketahui dengan cara meliahat perubahan yang terjadi pada
mahluk hidup yang bersangkutan.
Perubahan dalam proses pertumbuhan biasanya disebut dengan
istilah protes.
Menurut pengertian ahli aliran asosiasi, Pertumbuhan adalah
proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap
karena pengaruh dari pengalaman empiris luar maupun panca indera yang
menimbulkan sensations atau pengalaman melalui keadaan mental sendiri
yang menimbulkan reflection. Sedangkan menurut pendapat ahli pisikologis
Gestalt, Pertumbuhan adalah suatu prosses differensasi yaitu terjadinya
pertumbuhan pada seseorang secara perlahan dengan mengenal sesuatu keseluruhan
berulah kemudian mangenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Dilain pihak menurut konspirasi sosialisasi, Pertumbuhan
merupakan salah satu proses dari sosialisasi dimana individu secara perlahan
tumbh dengan berinteraksi social individu lainnya baik di dalam maupun
luar lingkungan.
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
A. Faktor Internal
Faktor internal adalah segala sesuatu yang ada dalam diri
individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangan. Termasuk ke
dalam faktor-faktor internal tersebut adalah faktor jasmaniah, faktor
psikologis, dan faktor kematangan fisik dan psikis
Kondisi Fisik
Faktor fisik merupakan faktor biologis individu yang merujuk
pada faktor genetik yang diturunkan oleh kedua orang tuanya. Faktor ini dimulai
dari masa pembuahan sel telur oleh sel jantan. Unsur-unsur di dalam struktur genetik
inilah yang memprogramkan tumbuhnya sel tubuh pada manusia. Gen inilah yang
menentukan warna rambut, kulit, ukuran tubuh, jenis kelamin, kemampuan
intelektual, serta emosi (Atkinson, 1991). Potensi genetik inilah yang akan
berinteraksi dengan lingkungan sehingga membentuk individu tersebut tumbuh dan
berkembang.
Pada masa pembentukan sel-sel tubuh, banyak faktor yang
dapat mempengaruhi kondisi janin disamping keunikan yang telah ada pada kedua
orangtuanya. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah faktor penyimpangan
yaitu dari segi fisik, seperti keadaan gizi yang buruk pada ibu hamil, serta
zat-zat kimia dapat merugikan janin. Dari segi psikologis, pembentukan sel-sel
tubuh juga dipengaruhi oleh keadaan psikologis selama kehamilan. Emosi Ibu yang
tidak stabil atau stres yang berat dapat menumbuhkan kelainan pada janin,
seperti penyakit dan cacat fisik maupun psikologis. Untuk lebih rinci dapat
dicermati penjelasan berikut ini;
Faktor Gizi atau Asupan Makanan
Kesehatan individu sangat tergantung pada pemberian gizi
yang baik dan berimbang. Hal ini merupakan faktor yang sangat penting dalam
perkembangan otak dan sistem syarafnya yang merupakan bagian paling penting
dalam menentukan tumbuh dan kembang individu. Walaupun perkembangan otak tidak
sepesat masa bayi, namun otak terus tumbuh pada masa awal individu-individu.
Pada usia 3-4 tahun, ukuran otaknya adalah ¾ dari otak orang dewasa. Pada usia
5 tahun, ukuran otaknya mencapai 9/10 otak orang dewasa atau sekitar 90 % berat
otak orang dewasa.
Beberapa pertambahan ukuran otak disebabkan oleh pertambahan
jumlah dan ukuran urat syaraf di daerah otak. Bertambah matangnya otak,
dikombinasikan dengan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan
baik, akan menyumbang besar bagi perkembangan kognitif individu (Santrock,
1995). Pemberian gizi yang baik tidak hanya ditentukan pada saat setelah
kelahiran saja, namun sejak janin tumbuh di dalam kandungan.
Pascakelahiran dimulai dari pemberian Air Susu Ibu (ASI)
yang sangat baik bagi individu karena sesuai dengan keadaan tubuh bayi pada
saat itu. Adapun kebutuhan gizi yang diperlukan adalah masukan kalori dan
protein, ditambah dengan perlunya masukan vitamin, zat besi, yodium dan
kalsium.
· Kalori
didapatkan dari karbohidrat sebagai sumber energi untuk pembakaran sel-sel
tubuh yang menunjang gerakan motorik dan aktivitas berfikir.
· Protein
diperlukan tubuh untuk pembentukan sel-sel tubuh serta menggantikan zat-zat
tubuh yang sudah aus dan membuat hormon-hormon pertumbuhan. Berbagai macam
protein ini haruslah disajikan secara bervariasi pada individu sehingga dapat
saling melengkapi.
· Vitamin
dan mineral sangat diperlukan untuk meningkatkan metabolisme tubuh, yaitu
proses perubahan bahan makanan menjadi energi, menjaga daya tahan tubuh dari
infeksi dan penyakit. Sumber vitamin dan mineral ini bisa didapat dari berbagai
macam sayuran dan buah-buahan
· Zat yang
paling berperan langsung pada daya pikir adalah zat besi dan yodium. Zat besi
banyak terdapat dalam daging berwarna merah, hati dan sayuran berwarna tua.
· Yodium
berfungsi untuk kerja kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon tiroksin yang
mengontrol laju metabolisme. Kekurangan yodium ini dapat mengakibatkan
merosotnya IQ dan keterbelakangan mental. Yodium ini banyak terdapat pada
makanan yang berasal dari laut dan garam.
· Kalsium
yang digunakan untuk pertumbuhan tulang, gigi, kelancaran impuls syaraf di otak
dan kerja jantung. Kalsium ini bisa didapat dari susu, keju, ikan laut, ayam
dan brokoli (Boediarti dalam Izzaty, 2004)
Cacat dan penyakit
Kondisi individu yang cacat banyak disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
Kondisi individu yang cacat banyak disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
➤ Pengaruh genetik karena adanya kelainan berupa penyimpangan kromosom. Salah satu penyimpangan kromosom disebut dengan down syndrome. Penyimpangan ini disebabkan adanya kelainan pada kromosom ke-21 berjumlah tiga dari yang seharusnya berjumlah dua. Individu yang menderita down syndrome ini memiliki ekspresi muka yang khas, yang biasanya diikuti oleh keterbelakangan dalam perkembangan (Monks, 1998)
➤ ibu yang
kurang gizi pada saat mengandung. Seperti yang diungkapkan oleh Mussen (1994)
mengatakan bahwa bayi yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi dapat menyebabkan
berat lahir rendah, menderita kecacatan atau keabnormalan pada otak sehingga
mengakibatkan retardasi mental, kurangnya kekebalan tubuh sehingga cepat
terserang penyakit radang paru-paru dan bronkitis, serta cacat tubuh.
➤ Obat obatan dan alkohol.
Kandungan zat kimia pada obat dan alkhol pada orangtua akan menghasilkan sperma
dan sel telur yang tidak sehat. Selain itu kelainan jantung, retardasi mental,
serta fungsi tubuh yang tidak optimal dapat menjadi akibat dari obat dan
alkohol.
➤Radiasi. Mussen (1994) mengatakan
bahwa sumber potensial kecacatan pada bayi adalah radiasi sinar X yang dialami
ibu selama kehamilan, baik itu untuk pengobatan penyakit ibu seperti kanker,
tumor, atau diagnosis penyakit lain. Bahaya terbesar dari radiasi sinar X
adalah cacat bentuk tubuh antara minggu kedua dan keenam setelah pembuahan.
➤Penyakit
yang diderita Ibu selama kehamilan. Beberapa penyakit yang dianggap berbahaya
dapat mempengaruhi kondisi janin adalah penyakit citomegalovirus, rubela (campak
jerman), hepatitis, cacar air, sipilis, serta toksoplasma. Beberapa penyakit
yang dapat timbul adalah cacat tubuh, cacat jantung, ketulian, kebutaan, serta
retardasi mental.
➤Keadaan
Emosi pada Ibu. Keadaan emosi itu sangat memperngaruhi perkembangan janin.
Ketika ibu merasakan marah, tertekan, takut, dan cemas yang tinggi akan
mengaktifkan sistem autonomik ibu yang selanjutnya melepaskan zat kimia seperti
asetilkolin dan epnefin ke dalam aliran darah. Dengan berubahnya komposisi
darah, zat baru diteruskan melewati plasenta, sehingga menghasilkan perubahan
dan sistem peredaran janin. Perubahan inilah yang dapat menganggu janin.
➤ Kondisi Psikis
Kondisi fisik dan psikis individu sangat berkaitan. Seperti
yang diuraikan sebelumnya, bahwa ranah perkembangan individu menyangkut aspek
fisik, intelektual yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan sosial moral. Kondisi
fisik yang tidak sempurna atau cacat juga berkaitan dengan persepsi individu
terhadap kemampuan dirinya. Begitupun dengan ketidakmampuan intelektual yang
diulas sebelumnya dapat disebabkan karena kerusakan sistem syaraf , kerusakan
otak atau mengalami retardasi mental.
➤ Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar
diri individu yang keberdaannya mempengaruhi terhadap dinamika perkembangan.
Faktor luar yang mempengaruhi perkembangan individu antara lain lingkungan
fisik dan lingkungan non fisik.
➤ Lingkungan Fisik;
Lingkungan ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan
geografis, sanitasi atau kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah yang
meliputi ventilasi, cahaya, dan kepadatan hunian (Soetjiningsih, 1998). Semua
kondisi di atas sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat menjalankan proses
kehidupannya. Sebagai contoh, kondisi daerah yang tidak aman karena adanya
pertikaian dapat menyebabkan tekanan tersendiri bagi individu dan proses
imitasi atau peniruan perilaku kekerasan yang dapat berpengaruh dalam pola perilaku
individu. Sementara itu kondisi yang jelek pada faktor cuaca, kurangnya
sanitasi atau kebersihan lingkungan, keadaan rumah yang tidak menunjang hidup
sehat, serta keadaan geografis yang sulit, misalnya karena di daerah terpencil
yang jauh dari informasi, sulit dijangkau, serta rawan akan bencana alam,
selain dapat mempengaruhi tekanan psikis juga mempengaruhi faktor kesehatan
karena pengobatan yang sulit didapatkan.
Menurut teori stres lingkungan (Sarwono, 1992), ada dua
elemen dasar yang menyebabkan manusia bertingkah laku terhadap lingkungannya.
Elemen pertama adalah stresor dan elemen kedua adalah stres itu sendiri.
Stresor adalah elemen lingkungan yang merangsang individu seperti kebisingan,
suhu udara, dan kepadatan, ataupun lingkungan rumah yang tidak sehat. Sementara
stres diartikan sebagai ketegangan atau tekanan jiwa yang merupakan akibat dari
hubungan antara stresor dengan reaksi yang ditimbulkan dalam diri individu.
➤ Lingkungan Non fisik
Faktor Non fisik meliputi berbagai macam komponen, yaitu
keluarga, pendidikan, dan masyarakat. Adapun beberapa faktor yang berkenaan
dengan faktor non fisik ini adalah ;
➤ Faktor Psikososial
Ada beberapa hal yang termasuk faktor psikososial yaitu
stimulasi, motivasi dalam mempelajari sesuatu, pola asuh, serta kasih sayang
dari orang tua:
a.) Stimulasi
Individu yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur
akan lebih cepat mempelajari sesuatu karena lebih cepat berkembang dibandingkan
individu yang tidak mendapatkan banyak stimulasi. Individu akan berkembang
pola-pola berfikir, merasakan sesuatu, dan bertingkah laku, bila banyak diberi
stimulasi yang berupa dorongan dan kesempatan dari lingkungan disekitarnya.
Sebagai contoh, individu yang sejak dini diajarkan bagaimana memecahkan
permasalahannya akan lebih mudah menyelesaikan masalah lain karena adanya
pengalaman belajar.
b.) Motivasi dalam mempelajari sesuatu
Motivasi yang ditimbulkan dari sejak usia awal akan
memberikan hasil yang berbeda pada individu dalam menguasai sesuatu.
Dorongan yang bersifat membangun daya fikir dan daya cipta individu, akan
membuat individu termotivasi untuk melakukan yang lebih baik lagi. Pemberian
kesempatan pada individupun dalam mengeksplorasi sesuatu merupakan salah satu
cara dalam memotivasi individu belajar. Individu dimotivasi utnuk menjelajah,
meneliti, berkarya atau memegang sesuatu untuk memuaskan rasa ingin tahunya
merupakan hal yang dibutuhkan individu.
c.) Pola asuh dan kasih sayang dari orang tua
Individu sangat memerlukan kasih sayang, perlindungan, rasa
aman, sikap dan perlakuan yang adil dari orangtua. Pola asuh orang tua sangat
dipengaruhi oleh kualitas interaksi antara individu dan orangtua. Bagaimana
individu terbentuk tentunya didapat dari pembiasaan-pembiasaan yang terjadi
pada situasi rumah. Hal inilah yang terkadang mendasari individu untuk
mengembangkan dirinya. Individu yang mendapat gaya pengasuhan otoriter yang
bercirikan semua diatur oleh orangtua individu tersebut akan menjadi individu
yang selalu bergantung serta memiliki daya kreativitas yang rendah karena
adanya pembatasan-pembatasan dalam berfikir dan berperilaku. Sebaliknya
individu yang selalu mendapatkan kebebasan berperilaku semaunya akan
mengembangkan sikap dan perilaku yang sulit memahami dan menerima keadaan yang
berbeda dengan dirinya.
Perkembangan dan pertumbuhan merupakan hal yang penting untuk kita pelajari dan kita pahami. Banyak para pendidik dan orang tua yang belum memahami perkembangan-perkembangan individu. Sehingga masih ada pendidik dan orang tua yang menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat perkembangan individu. Secara umum perkembangan individu selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Perkembangan dan pertumbuhan merupakan hal yang penting untuk kita pelajari dan kita pahami. Banyak para pendidik dan orang tua yang belum memahami perkembangan-perkembangan individu. Sehingga masih ada pendidik dan orang tua yang menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat perkembangan individu. Secara umum perkembangan individu selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman tahun 1998 adalah :
a) Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b) Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
c) Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
SOURCE:
http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-individu-populasi-komunitas.html
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab1-ilmu_sosial_dasar_sebagai_salah_satu_mata_kuliah_umum.pdf
http://www.mikirbae.com/2015/11/faktor-faktor-yang-berpengaruh-pada.html
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/fungsi-keluarga.html
Komentar
Posting Komentar